Sabtu, 07 Maret 2015

Lima Pondasi Meraih Sukses


Kesuksesan adalah suatu “keharusan” untuk mahasiswa. Harus diperjuangkan, kalau tidak mau dianggap gagal sebagai mahasiswa, sang intelektual muda, pemuda harapan bangsa.
Kesuksesan memang sesuatu yang relatif. Tidak ada patokan yang mutlak sebagai acuannya. Kalau toh, ada yang bilang sukses itu adalah mempunyai pekerjaan yang layak, gaji yang tinggi, tanah yang luas, mobil mewah lebih dari satu dan lain-lain itu hanyalah bentuk/ciri-ciri material kesuksesan. Bukan inti dari kesuksesan.
Untuk mahasiswa, kesuksesan adalah ketika mampu mengoptimalkan segala potensi yang dimilikinya sebagai amanah yang dititipkan Allah SWT. Jadi, tidak hanya mengejar nilai saja, tetapi mampu menjadi pribadi yang mulia (muslim sejati), punya kemandirian, dan tentunya mempunyai nilai kebermanfaatan untuk lingkungan sekitar.
Setidaknya ada lima pondasi, menurut Setia Furqon Khalid, untuk menyokong kesuksesan. Pertama, kekuatan spritual yang membuat manusia selalu dekat dengan Tuhannya. Kedua, kekuatan emosional, yang menjadikanya mudah beradaptasi dengan lingkungan. Ketiga, kekuatan financial, untuk membiayai proses menuju sukses. Keempat kekuatan intelektual, yaitu kemampuan untuk  berfikir dan yang terakhir kekuatan aksi. Kekuatan yang menjadikan seorang pemimpin bukan pemimpi.
Tentu saja sukses itu butuh proses, proses yang sangat panjang. Tidak ada yang instan di dunia ini. Untuk masak  mie instan saja butuh proses, bukan?

Allah Yang Maha Kuasa memberikan pelajaran yang berharga buat kita, bagaimana pentingnya sebuah proses. Hal ini digambarkan dalam proses penciptaan langit dan bumi. Dalam QS. Yunus :3 Allah berfirman “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa...”. Sungguh indah Allah menggambarkan sebuah proses. Proses adalah suatu keharusan untuk perubahan diri yang lebih baik, meraih kesuksesan.
oleh : Aan Herdiana

0 komentar:

Posting Komentar