Serba
ingin
Serba ingin…
Adalah watak manusia
Serba
ingin tahu
Serba
ingin memiliki
Serba
ingin menguasai
Tak kecuali, kebahagiaan
Kebahagiaan, harus selalu ada
Sepenuhnya, dalam genggaman
Aku
harus tahu ini
Aku
harus memiliki itu
Aku
harus menguasai semuanya
Seolah tidak ikhlas, dengan kata
pengorbanan
Ya, jikalau Tuhan berkehendak
Sah-sah saja….
Manusia
menikmati kebahagiaan yang Satu
Dan
mengorbankan
Kebahagiaan
yang lain
Purwokerto,
29 Mei 2013
Terkadang
Ya, terkadang manusia seolah
Menyerupai Tuhan
Memperdiksi, menggambarkan,
Menerawang kehidupan masa depan
Seolah maha tahu,
Dengan bangganya, besok aku
Menjadi ini dan itu
Ya,
terkadang manusia seolah
Menyerupai
Tuhan
Dengan
mudah menuduh
yang
lain, salah
Seolah
maha benar
Bahwa
sayalah kebenaran itu
Dan
yang lain, selain itu
Purwokerto,
2 Juni 2013
Kemarau
yang hujan
Musim kemarau tahun ini,
Tidak lagi panas
Hujan selalu turun
Menyapa manusia
Musim
kemarau tahun ini
Tidak
lagi panas
Purwokerto,
23 Juli 2013
Kesepian
Kunikmati kesepian ini dalam diam
Dalam kenangan, dalam harapan,
Tanpa mu, kasih,
Kerinduan
yang kurasa, teramat sangat
Menusuk
hati, menggetar kalbu
Karenamu,
sayang
Ciamis,
24 Januari 2013
Cita
dan cinta
Bercerita tentang cita dan cinta
Juga,
-terkadang-
Bercerita tentang
Manusia, yang melupakan
Sang
Pencipta
Purwokerto,
20 Mei 2013
Kata
orang
Kata orang,
Rindu
berawal dari hati
Kata orang,
Rindu
berawal dari cinta
Biarlah,
Orang
berkicau semaunya,
Bicara
sebebasnya
Tapi yang jelas,
Rindu
berawal, dari kamu
Purwokerto,
26 Juni 2013
Inikah cinta
Terasa hangat
ketika melihatmu
Menebar pesona
kedalam hati
Mungkin ini,
Yang namanya cinta?
Menaungi hati
yang berbunga
Dalam makna
cinta
Aku ingin
bersamamu
Selamanya
Purwokerto, 6 maret 2013
Ah, aku malu
pada-Mu
Ketika hati
belum sepenuhnya
Ikhlas,
Menjalankan
perintah-Mu
Ketika hati belum sepenuhnya
Pantas,
Menjauh dari larangan-Mu
Kadang aku malu
pada-Mu
Aku sering
berdo’a
Aku sering
meminta
Tapi shalat,
terkadang ku lupa
Kadang, juga aku khawatir pada-Mu
Apakah Engkau sudi
Menganggapku,
Sebagai hamba-Mu
Purwokerto,
23 Juli 2013
Ku
simpan namamu
Telah ku simpan namamu
Dengan bingkai yang sangat syahdu
Jauh dari dasar kalbu
Agar
kau tahu
Begitu
istimewanya dirimu
Purwokerto,
12 Juli 2013
Penulis,
Aan
Herdiana, lahir di Ciamis, Jawa Barat, 24 Januari 1989. Sekarang ia masih
kuliah di STAIN Purwokerto, Jurusan Dakwah, Prodi Komunikasi dan Penyiaran
Islam. Aktif di Sekolah Kepenulisan (SK) STAIN Purwokerto dan Komunitas
Jurnalistik Leb. Dakwah. Mendapat amanah sebagai Pimred SuaraSTAIN sampai
sekarang dan jurnalis di media online wawasanews.
Karya-karyanya dipublikasikan di berbagai media lokal dan nasional, seperti Kompas, Republika, Suara Merdeka, Kedaulatan
Rakyat, Merapi, Minggu Pagi, Satelit Pos, Majalah Obsesi, Buletin Gema Pena,
dan lain-lain. Esainya terantologikan dalam Indonesia Hari Esok (STAIN Press, 2012). Pernah menjadi juara II
Lomba Esai se-Purwokerto. Dan juara II lomba cipta esai Nasional Sekarang
(masih) nge-kos di daerah Kebon Bayem (sekitar STAIN). No. Tlp 085 223 899 984
E-mail: aan.herdian89@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar