Rabu, 01 April 2015

Puisi-Puisi



Serba ingin
Serba ingin…
Adalah watak manusia
Serba ingin tahu
Serba ingin memiliki
Serba ingin menguasai
Tak kecuali, kebahagiaan
Kebahagiaan, harus selalu ada
Sepenuhnya, dalam genggaman
Aku harus tahu ini
Aku harus memiliki itu
Aku harus menguasai semuanya
Seolah tidak ikhlas, dengan kata pengorbanan
Ya, jikalau Tuhan berkehendak
Sah-sah saja….
Manusia menikmati kebahagiaan yang Satu
Dan mengorbankan
Kebahagiaan yang lain
Purwokerto, 29 Mei 2013

Terkadang
Ya, terkadang manusia seolah
Menyerupai Tuhan
Memperdiksi, menggambarkan,
Menerawang kehidupan masa depan
Seolah maha tahu,
Dengan bangganya, besok aku
Menjadi ini dan itu
Ya, terkadang manusia seolah
Menyerupai Tuhan
Dengan mudah menuduh
yang lain, salah
Seolah maha benar
Bahwa sayalah kebenaran itu
Dan yang lain, selain itu
Purwokerto, 2 Juni 2013
Kemarau yang hujan
Musim kemarau tahun ini,
Tidak lagi panas
Hujan selalu turun
Menyapa manusia
Musim kemarau tahun ini
Tidak lagi panas
Purwokerto, 23 Juli 2013

Kesepian
Kunikmati kesepian ini dalam diam
Dalam kenangan, dalam harapan,
Tanpa mu, kasih,
Kerinduan yang kurasa, teramat sangat
Menusuk hati, menggetar kalbu
Karenamu, sayang
Ciamis, 24 Januari 2013
Cita dan cinta
Bercerita tentang cita dan cinta
Juga, -terkadang-
Bercerita tentang
Manusia, yang melupakan
Sang Pencipta
Purwokerto, 20 Mei 2013

Kata orang
Kata orang,
Rindu berawal dari hati
Kata orang,
Rindu berawal dari cinta
Biarlah,
Orang berkicau semaunya,
Bicara sebebasnya
Tapi yang jelas,
Rindu berawal, dari kamu
Purwokerto, 26 Juni 2013
Inikah cinta
Terasa hangat ketika melihatmu
Menebar pesona kedalam hati
Mungkin ini,
Yang namanya cinta?
Menaungi hati yang berbunga
Dalam makna cinta
Aku ingin bersamamu
Selamanya
Purwokerto, 6 maret 2013
Ah, aku malu pada-Mu
Ketika hati belum sepenuhnya
Ikhlas,
Menjalankan perintah-Mu
Ketika hati belum sepenuhnya
Pantas,
Menjauh dari larangan-Mu
Kadang aku malu pada-Mu
Aku sering berdo’a
Aku sering meminta
Tapi shalat, terkadang ku lupa
Kadang, juga aku khawatir pada-Mu
Apakah Engkau sudi
Menganggapku,
Sebagai hamba-Mu
Purwokerto, 23 Juli 2013



Ku simpan namamu
Telah ku simpan namamu
Dengan bingkai yang sangat syahdu
Jauh dari dasar kalbu
Agar kau tahu
Begitu istimewanya dirimu
Purwokerto, 12 Juli 2013

Penulis,
Aan Herdiana, lahir di Ciamis, Jawa Barat, 24 Januari 1989. Sekarang ia masih kuliah di STAIN Purwokerto, Jurusan Dakwah, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Aktif di Sekolah Kepenulisan (SK) STAIN Purwokerto dan Komunitas Jurnalistik Leb. Dakwah. Mendapat amanah sebagai Pimred SuaraSTAIN sampai sekarang dan jurnalis di media online wawasanews. Karya-karyanya dipublikasikan di berbagai media lokal dan nasional, seperti Kompas, Republika, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Merapi, Minggu Pagi, Satelit Pos, Majalah Obsesi, Buletin Gema Pena, dan lain-lain. Esainya terantologikan dalam Indonesia Hari Esok (STAIN Press, 2012). Pernah menjadi juara II Lomba Esai se-Purwokerto. Dan juara II lomba cipta esai Nasional Sekarang (masih) nge-kos di daerah Kebon Bayem (sekitar STAIN). No. Tlp 085 223 899 984 E-mail: aan.herdian89@gmail.com

0 komentar:

Posting Komentar